Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2022 jatuh pada tanggal 12 November 2022 dan bertepatan juga sebagai Hari Ayah.
Hari Kesehatan Nasional tahun ini mengusung tema Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku dan tahun ini merupakan HKN yang ke-58, dimana arahnya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai Kesehatan.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha pada konferensi pers Selasa 8 November 2022 lalu di Gedung Kemenkes RI, Jakarta.
“Hari Kesehatan Nasional ini arahnya kepada kita ingin menunjukkan bahwa memang pada saat kondisi terburuk kita harus bangkit kembali, kita harus pulih kembali. Kalau kita bangkit maka ekonomi juga akan kembali meningkat,” kata Sekjen Kunta seperti dilansir dari laman resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Ia menjelaskan bahwa Hari Kesehatan Nasional ke-58 menjadi peluang dalam mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat yang lebih prima, lebih luas jangkauannya dan juga lebih cepat dalam memberikan layanan masyarakat.
“Hal itu dilakukan melalui transformasi kesehatan dengan 6 pilar antara lain transformasi Layanan Kesehatan Primer, transformasi Layanan Rujukan, tansformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, transformasi SDM Kesehatan, dan transformasi Teknologi Kesehatan,” ujarnya.
Sejarah Hari Kesehatan Nasional yang Ditetapkan pada 12 November
Dilansir dari kesehatan.polije.ac.id penetapan Hari Kesehatan Nasional berawal ketika keberhasilan memberantas wabah malaria di 12 November 1964 dan saat itu penyakit Malaria mewabah di Indonesia serta penyakit ini menjangkiti hampir semua masyarakat di seluruh negeri.
Terdapat ratusan ribu orang yang tewas akibat wabah Malaria tersebut. Akibat banyaknya korban yang jatuh, pemerintah kemudian segera mengambil tindakan dengan melakukan beragam upaya untuk membasmi Malaria.
Upaya pembasmian penyakit Malaria dimulai tepatnya pada tahun 1959 dengan dibentuknya Dinas Pembasmian Malaria oleh pemerintah. Empat tahun kemudian, yaitu pada tahun 1963, namanya kemudian diganti menjadi Komando Operasi Pembasmian Malaria yang disingkat menjadi KOPEM.
Upaya pembasmian ini dilakukan oleh pemerintah dengan dibantu organisasi kesehatan dunia WHO dan USAID sehingga dengan dilakukan upaya pemberantasan Malaria tersebut, pemerintah berharap Malaria bisa benar-benar diberantas.
Bentuk upaya pemberantasan penyakit Malaria sendiri dilakukan dengan menggunakan obat jenis DDT dan penyemprotan obat ini dilakukan secara massal ke rumah-rumah penduduk yang ada di pulau Jawa, Bali dan Lampung.
Presiden Soekarno yang menjabat sebagai Presiden RI kala itu, melakukan penyemprotan pertama secara simbolis pada tanggal 12 November 1959, bertempat di desa Kalasan, Yogyakarta.
Lima tahun kemudian, lebih kurang 63 juta penduduk telah mendapat perlindungan dari penyakit malaria dan karena itu, pada tanggal 12 November 1964, keberhasilan pemberantasan malaria tersebut diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN) pertama.
Hal inilah yang menjadi titik awal kebersamaan seluruh komponen bangsa dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.