Kasus kebakaran di Kota Payakumbuh mengalami peningkatan signifikan. Dari sejumlah peristiwa yang terjadi, kebakaran besar di Blok Barat Pusat Pertokoan Pasar Payakumbuh pada pekan lalu menjadi yang terbesar, dengan ratusan toko dan kios hangus dilalap api.
Plt Kasat Satpol PP dan Damkar Kota Payakumbuh, Dewi Novita, menyebut tren kasus kebakaran tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Ia menegaskan bahwa fenomena ini menjadi peringatan bagi pelaku usaha, maupun masyarakat.
“Secara keseluruhan, kasus kebakaran di Kota Payakumbuh dari tahun sebelumnya sangat meningkat sekali. Dan yang paling besar sekali adalah kebakaran yang terjadi di Blok Barat Pusat Pertokoan Pasar Payakumbuh seminggu yang lalu,” ungkap Dewi saat ditemui wartawan, Rabu (3/9).
Meski kerap terjadi peristiwa kebakaran, Dewi menilai tingkat kesadaran masyarakat maupun pedagang dalam menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di lokasi usaha masih sangat rendah.
Padahal, APAR merupakan peralatan vital yang bisa menjadi pertolongan pertama sebelum petugas damkar tiba di lokasi.
“Kesadaran masyarakat atau pedagang untuk menyediakan APAR di masing-masing tempat usahanya sangat kurang. Padahal kita tahu, APAR ini adalah pertolongan pertama seandainya terjadi kebakaran di tempat usaha,” tegasnya.
Menurut Dewi, lemahnya kesiapsiagaan masyarakat inilah yang sering memperparah dampak kebakaran, termasuk sulitnya melakukan pemadaman awal di lokasi padat aktivitas perdagangan seperti Pasar Payakumbuh.
Sebagai langkah pencegahan, pihak Damkar Kota Payakumbuh terus melakukan sosialisasi dan pengecekan rutin kepada para pedagang dan pelaku usaha.
Edukasi diberikan tidak hanya sebatas imbauan, tetapi juga berupa arahan teknis tentang cara penggunaan APAR dan penempatan yang tepat.
“Kami selalu melakukan pengecekan rutin kepada seluruh pelaku usaha dan pedagang di Kota Payakumbuh. Edukasi ini penting agar mereka selalu siap dan tidak mengabaikan keselamatan,” jelas Dewi.
Ia menambahkan, Damkar membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin memiliki APAR untuk langsung menghubungi Posko Damkar Kota Payakumbuh. Layanan tersebut diharapkan dapat memudahkan pedagang memperoleh alat pemadam yang sesuai standar.
Kebakaran hebat di Blok Barat Pusat Pertokoan Pasar Payakumbuh yang terjadi seminggu lalu masih menyisakan duka bagi ratusan pedagang. Tidak hanya kehilangan barang dagangan, banyak dari mereka juga terancam kehilangan mata pencaharian utama.
Peristiwa ini, menurut Dewi, harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk lebih waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman kebakaran.
“Kita tidak bisa menunggu sampai musibah besar terjadi lagi. Upaya pencegahan harus dilakukan sejak dini,” tutupnya.