Setelah sebelumnya Ribian Boxing Club menggelar Face To Face pada (10/10/2025), selanjutnya tibalah pada Jum’at (18/10/2025) hari pertandingan dilaksanakan. Aroma kopi diselingi rintik hujan dan antusias penonton bersamaan dengan petarung memenuhi Ribian Coffee, Payakumbuh.
Ada jarak seminggu dari yang sebelumnya menggelar sesi “Face to Face”, kini tempat ngopi yang biasanya jadi ruang temu santai itu berubah menjadi gelanggang penuh sorak dan adrenalin. Ratusan penonton berdesak di sekitar ring, menatap tajam setiap pukulan dan langkah kaki para petinju muda yang bertarung dengan gairah membara.
Edisi kelima Ribian Sport Show ini menjadi yang paling meriah karena sebelas laga digelar dan menampilkan 22 petarung dari berbagai kabupaten dan kota di Sumatra Barat. Di antara riuh sorakan, dentum musik pembuka dari Agus, DJ Cavin, dan DJ Daniel menjadi tanda dimulainya pertarungan. Direktur Ribian Sport Show, Fadjrin Zulkifli, S.Pt., membuka acara secara resmi, menegaskan bahwa ajang ini bukan hanya hiburan, melainkan panggung pembentukan karakter dan sportivitas generasi muda.
Dalam daftar resmi, pertandingan diawasi dua wasit, Ermon Januariko dan Munizar Aseng, dengan tiga juri: Frans Sardi, Yoga Sudewo, dan Zulhendra. Ketiganya memastikan setiap laga berjalan dengan adil, tanpa kompromi terhadap pelanggaran teknik.
Salah satu nama yang paling mencuri perhatian adalah Rachmad Hidayat, petinju muda asal Jorong Dusun Nan Anam, Nagari Labuah Gunuang. Usai mengamankan kemenangan melalui TKO mengalahkan Riki Haikal, ia berbagi semangatnya kepada sudutpayakumbuh.com.
“Untuk boxing ini adalah pertandingan perdana saya, tapi sebelumnya saya ikut Kick Boxing dan MMA. Motivasi saya jelas ingin meraih prestasi sejauh mungkin. Seperti kata pepatah, carilah ilmu hingga negeri China. Insya Allah sampai ke China ” katanya dengan napas masih tersengal.
Rahmad, yang juga pelajar SMA Negeri 1 Lareh Sago Halaban itu, berharap bisa terus mempercantik gaya bermainnya dan mengajak anak muda lainnya untuk menyalurkan hobi secara positif.
“Saya ingin lebih baik lagi dan terus berlatih untuk memperkuat fisik. Untuk kawan-kawan yang masih suka berkelahi di jalan, nah di sinilah tempatnya. Tunjukkan bakat dan mental kalian, bukan di jalanan,” ujarnya lugas.
Ribian Coffee malam ini bukan sekadar ruang minum kopi. Ia menjelma menjadi ruang pembuktian, tempat di mana keberanian bertemu kedisiplinan, dan setiap dentum pukulan menjadi metafora tentang perjuangan hidup anak muda Minang hari ini.