Angka pelanggaran dan kecelakaan Lalu Lintas (Lalin) di wilayah hukum Polres Limapuluh Kota mengalami penurunan yang signifikan.
Hal ini merujuk kepada Operasi Patuh Singgalang 2025 yang digelar Polres Kabupaten Limapuluh Kota sejak 14- 27 Juli 2025 menunjukkan hasil yang positif.
Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Syaiful Wachid, melalui Kasat Lantas Polres Limapuluh Kota, Iptu Zarwiko Irzal menjelaskan bahwa dalam waktu satu minggu pelaksanaan operasi, pihaknya mencatat 138 kasus pelanggaran lalu lintas yang dikenakan sanksi tilang, serta 70 teguran kepada pengguna jalan.
Angka ini turun drastis dibandingkan Operasi Patuh Singgalang 2024 yang mencatat 252 tilang dan 128 teguran.
“Penurunan ini merupakan hasil dari upaya preventif dan preemtif yang terus dilakukan. Kami memberikan edukasi langsung kepada pengendara, memasang spanduk imbauan, serta aktif melakukan sosialisasi melalui media sosial dan media massa,” ujarnya.
Beberapa pelanggaran dominan tahun ini antara lain pengendara tidak menggunakan helm, pengemudi di bawah umur, pelanggaran marka jalan, serta kendaraan dengan spesifikasi tidak sesuai standar, seperti penggunaan knalpot brong.
Meski jenis pelanggarannya masih sama, jumlahnya tercatat menurun dibanding tahun sebelumnya. Lebih menggembirakan lagi, tren positif juga tercermin dari data kecelakaan lalu lintas.
Selama Operasi Patuh Singgalang 2025, hanya terjadi satu kasus kecelakaan di wilayah Polres Limapuluh Kota.
Dalam insiden tersebut, tiga orang mengalami luka berat namun tidak ada korban jiwa, dengan kerugian materi diperkirakan sebesar Rp1,5 juta.
Sebagai perbandingan, Operasi Patuh Singgalang 2024 juga mencatat satu kasus kecelakaan, namun menelan dua korban jiwa dan kerugian materi mencapai Rp2 juta.
“Dari segi fatalitas korban, tahun ini jauh lebih baik. Tidak ada korban meninggal dunia selama operasi berlangsung. Ini tentu menjadi indikator keberhasilan dari upaya peningkatan kesadaran dan kepatuhan masyarakat,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan operasi, pendekatan yang dilakukan tidak semata-mata bersifat penindakan. Zarwiko menekankan, pihaknya juga menerapkan pendekatan humanis kepada masyarakat.
Keberhasilan pelaksanaan Operasi Patuh Singgalang 2025 di Limapuluh Kota ini diharapkan menjadi titik awal tumbuhnya budaya tertib berlalu lintas di tengah masyarakat.
“Keselamatan harus menjadi prioritas setiap saat. Jadikan keselamatan sebagai kebutuhan, bukan hanya karena takut ditilang,” tutupnya.