Berikut 8 Tindakan yang Dapat Dilakukan Untuk Menanggulangi Kebakaran Hutan

Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menetapkan status tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai dari 17 sampai 30 Juli 2025.

Hingga kini sudah ada 10 kecamatan yang ada di Limapuluh Kota terdampak Karhutla, seperti Pangkalan Koto Baru, Nagari Tanjung Balik seluas 250 ha, Nagari Tanjung Pauh 250 ha, Kecamatan Harau di Nagari Taram 178 ha, Nagari Sarilamak 48 ha, Nagari Tarantang 1,48 ha. 

Kemudian di Mungka Nagari Sungai Antuan seluas 55,13 ha. Bukit Barisan di Nagari Maek 30 ha. Kecamatan Guguak di Nagari Sungai Talang 15 ha, Situjuah Limo Nagari Tungka 20 ha, Situjuah Gadang 3 ha, Situjuah Batua 1 ha.

Karhutla juga terpantau di Luak Nagari Andaleh seluas 10 ha, Lareh Sago Halaban Nagari Balai Panjang 0,5 ha dan di Akabiluru Nagari Koto Tangah Batu Hampa 2,76 ha.

Melihat kebakaran hutan yang cakupannya sudah yang luas seperti itu, tentunya bisa berdampak buruk pada lingkungan dan juga kesehatan masyarakat.

Untuk itu, penting kiranya kita mengetahui cara menjaga kelestarian hutan serta mencegah maupun menanggulangi kebakaran hutan agar bencana tersebut tidak merusak lingkungan.

Bersumber dari laman bpbd.limapuluhkotakab.go.id menjelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi kebakaran hutan

1.Memperhatikan wilayah hutan dengan titik api yang cukup tinggi yang dapat memicu terjadinya kebakaran hutan. Wilayah titik api ini harus diperhatikan ketika kemarau panjang terjadi.Tidak membuka lahan atau perkebunan dengan cara membakar hutan.

    2.Tidak membuang puntung rokok secara sembarangan di hutan.

    3.Tidak meninggalkan api unggun dalam hutan. Api unggun harus dipadamkan terlebih dahulu jika ingin meninggalkan hutan.

    4.Melakukan patroli hutan secara berkala untuk mengecek kondisi hutan.

    5.Melakukan pemotretan citra secara berkala terutama di wilayah dengan titik api yang tinggi.

    6.Menyediakan mobil pemadam kebakaran yang siap untuk digunakan.

    7.Apabila terjadi kebakaran hutan berskala kecil, maka lakukan penyemprotan secara langsung ke daerah yang terbakar.

    8.Jika kebakaran terjadi dalam skala besar, maka lakukan penyemprotan air dari udara menggunakan helikopter juga membuat hujan buatan.

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *