Categories Artikel

Etika Khatam Alquran Selama Ramadhan, Perhatikan 5 Etika Ini

Etika perlu diperhatikan saat akan melakukan khatam alquran, dimana khatam alquran sendiri yaitu mampu menuntaskan bacaan Al-Quran dari setiap deretan huruf demi huruf, kalimat demi kalimat, ayat demi ayat hingga tuntas dari awal surat Al-Fatihah hingga surah An-Nas.

Ustadz Moh Fathurrozi dalam laman resmi NU (Nahdlatul Ulama) Online mengatakan di bulan ramadan yang penuh berkah ini atau yang kerap disebut sebagai bulan alquran, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak membaca alquran karena banyak sekali pahala yang diberikan Allah SWT jika kita membaca kitab suci umat islam tersebut. apalagi sampai menamatkan atau mengkhatamkan alquran.

Menurutnya, ada lima etika yang bisa dilakukan ketika sedang mengkhatamkan alquran selama bulan ramadhan ini, diantaranya:

  1. Pemilihan Waktu.

Menurut Ustad Moh Fathurrozi waktu yang baik untuk mengkhatamkan alquran adalah ketika shalat. Jika seseorang hendak mengkhatamkan alquran di pagi hari maka sebaiknya dilakukan ketika salat fajar, dan jika malam hari maka dilakukan ketika salat sunnah bakdiyah maghrib.

Namun, sebagian ulama menegaskan bahwa mengkhatamkan alquran ketika salat sunnah fajar adalah waktu yang lebih baik. Apabila ingin mengkhatamkan alquran di luar waktu shalat atau apabila khataman dilaksanakan secara berjamaah, maka sebaiknya dilakukan pada awal hari atau di awal malam.

Imam Sa’ad bin Abi Waqqash mengatakan bahwa apabila seseorang mengkhatamkan alquran tepat pada awal malam, maka para malaikat mendoakannya sampai pagi, jika seseorang mengkhatamkan alquran pada awal hari, maka para malaikat mendoakannya sampai sore.

  1. Berpuasa Saat Hari Khataman

Kecuali jika berbenturan dengan hari yang dilarang berpuasa, maka tidak dianjurkan untuk berpuasa.. Tradisi puasa ini merupakan “lelampah” para ulama tabi’in, seperti Thalhah bin Mushrif, Habib bin Abi Tsabit dan al-Musayyib bin Rafi’. Mereka semua berpuasa di hari khataman alquran.

  1. Hadir di Majelis Khataman Al Qur’an

Disunnahkan menghadiri majelis khataman alquran. Hal ini merupakan tradisi yang dilakukan oleh para sahabat dan tabi’in.  Diceritakan bahwa ketika sahabat Anas akan mengkhatamkan alquran, beliau mengajak keluarganya untuk berdoa bersama, sebab doa yang dipanjatkan setelah khataman alquran termasuk doa yang mustajab.

Demikian pula Ibnu Abbas, beliau mempunyai antusias yang besar untuk menghadiri majelis khataman alquran. Diceritakan bahwa Ibnu Abbas (w. 68 H) mengutus seorang laki-laki untuk menjadi “mata-mata” yang bertugas mengintai kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan khataman alquran, apabila terdapat seseorang yang akan mengkhatamkan alquran, maka laki-laki tersebut mengabarkan kepada Ibnu Abbas sehingga beliau ikut serta menghadiri khataman tersebut.

  1. Berdoa Kepada Allah SWT Setelah Mengkhatamkan Alquran

Sangat dianjurkan berdoa kepada Allah SWT dengan tulus dan penuh kekhusyukan setelah mengkhatamkan alquran.

Imam Humaid al-A’raj berkata: “Barang siapa yang membaca (mengkhatamkan) alquran kemudian dia berdoa, maka empat puluh ribu Malaikat ikut mengamini doanya”.

Dalam hal ini dianjurkan berdoa untuk perkara-perkara yang penting dan menyelipkan doa untuk kebaikan kaum muslimim, kebaikan kepala negara dan pemerintahan.

  1. Dianjurkan Langsung Melanjutkan/Mengulang Kembali Membaca Dari Awal Surat Alquran Setelah Khatam.

Maksudnya adalah apabila seseorang telah mengkhatamkan alquran, maka pada waktu itu juga dianjurkan untuk langsung membaca surat al-Fatihah dan sebagian dari surat al-Baqarah.

Nabi bersabda: “Sebaik-baik perbuatan adalah memulai membaca alquran dan mengkhatamkan. Artinya, seorang yang telah selesai mengkhatamkan alquran, dia membaca kembali dari awal.  Melanjutkan/mengulang kembali membaca alquran dari awal setelah khatam merupakan tradisi yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *