Categories Berita Sudut

Mengais Harapan di Puing Pasar Payakumbuh yang Terbakar

Kebakaran hebat yang melanda kawasan pertokoan Blok Barat Pasar Payakumbuh, Kota Payakumbuh, Sumatra Barat, Selasa (26/8/2025), masih menyisakan duka mendalam bagi banyak pedagang. Namun, di tengah reruntuhan yang hitam dan berbau hangus, ada pula yang bertarung dengan material sisa demi sesuap nasi.

Pagi baru merekah, Ibu Ad, seorang pencari barang bekas asal Kelurahan Parit Rantang, sudah berada di lokasi kebakaran bersama tiga rekannya. Perempuan tangguh dengan dua anak itu telah empat hari bergelut dengan sisa-sisa puing Pasar Payakumbuh.

Yang ia cari hanyalah besi-besi kecil, terutama paku-paku yang sudah berkarat. Satu per satu ia pungut dengan penuh kesabaran, meski risiko tergores kaca atau tertusuk paku begitu nyata. Sandal tipis yang ia kenakan nyaris tak memberi perlindungan.Ia berkata,

“Ya, sudah empat hari di sini, saya diajak oleh kawan. Jam 10 pagi mulai, dan selesai zuhur biasanya pulang. Tidak lama-lama karena punya anak kecil di rumah.” ujarnya ketika ditemui pada Selasa (19/9/25).

Dengan empat hari bekerja, ia sudah berhasil mengumpulkan 50 kilogram besi bekas. Harganya hanya tiga ribu rupiah per kilo.Ketika ditanya pekerjaan tetap nya, ia menjawab bahwa sejak lama memang pencari barang bekas.

Pada hari biasa, ia bahkan harus berjalan jauh untuk mendapatkannya. Namun, karena kebakaran ini, langkahnya tak perlu sejauh biasanya. Barang-barang yang terkumpul kemudian dijual ke pengepul di kawasan Batang Agam.

Di antara asap yang telah reda dan tembok yang retak, sosok Ibu Ad berdiri sebagai potret keteguhannya, bahwa di balik puing-puing pasar yang hangus, masih ada denyut kehidupan yang berjuang keras melawan pahitnya keadaan.

Pasar itu mungkin telah padam, tetapi api kecil bernama harapan masih menyala di mata seorang ibu, Ibu itu adalah Ibu Ad dengan teman-temannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *