Categories Berita Sudut

Prodi Pendidikan Sejarah STKIP Payakumbuh Bakal Gelar Seminar Nasional Bertemakan: Perempuan dan Perannya dalam Masa Pergerakan Kebangsaan

Bayangan sosok Roehana Koeddoes muda terpampang anggun dalam poster Seminar Nasional Hybrid yang digelar Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP Yayasan Abdi Pendidikan Payakumbuh. Wajah perempuan Minangkabau itu seolah menatap masa kini dari abad silam, menggugah ingatan tentang perjuangan kaum perempuan di masa pergerakan kebangsaan. Ia bukan sekadar simbol, tapi menjadi ruh dari semangat emansipasi yang berakar pada pendidikan dan pena.

Roehana, atau Ruhana Kuddus dalam ejaan baku, dikenal sebagai wartawati pertama Indonesia. Tahun 1911, ia mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gadang, sekaligus aktif menulis di Poetri Hindia. Setelah media itu dibredel pemerintah Hindia Belanda, ia mendirikan Sunting Melayu, salah satu surat kabar perempuan pertama di tanah air. Dalam masa yang sama dengan Kartini, Roehana menolak tunduk pada keterbatasan, menjadikan literasi dan pendidikan sebagai senjata untuk memerdekakan kaumnya.

Dengan berupaya mengambil semangat itu, STKIP Yayasan Abdi Pendidikan Payakumbuh bakal menyelenggarakan Seminar Nasional Hybrid bertema “Perempuan dan Peranannya dalam Pergerakan Kebangsaan” pada Rabu, 29 Oktober 2025 pada pukul 09:30 WIB. Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Sumpah Pemuda, sekaligus ruang refleksi atas kontribusi perempuan dalam perjalanan bangsa.

Seminar menghadirkan akademisi terkemuka sebagai pembicara, di antaranya Dr. Mutiah Amini, M.Hum dari Fakultas Ilmu Budaya UGM sebagai keynote speaker, serta pemakalah Dr. Yuliarni Yuliarni, M.Hum, Dr. Sudirman, M.Pd, Dra. Zusneli Zubir, M.Hum, Selfi Mahat Putri, SS, MA, Jumhari, SS, M.Hum, dan Destel Meri, M.Pd.

Acara ini terselenggara berkat kolaborasi antara Prodi Pendidikan Sejarah STKIP dengan PR-KKP OR ARBASTRA BRIN, PPSI, serta Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Dengan konsep hybrid, seminar ini membuka ruang bagi siapa pun untuk turut serta, baik secara daring maupun luring sebuah langkah kecil namun bermakna dalam menjaga bara intelektual yang dulu pernah dinyalakan oleh Roehana Koeddoes, dan kini ditampilkan melalui poster pemantik dari seminar yang bakal di adakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *