Satu lagi kisah penuh perjuangan hadir dari sosok Pak Irwan, seorang tukang sol sepatu yang sehari-hari beraktivitas di Pasar Payakumbuh. Ia pulang pergi dengan sepeda motor dari Sungai Puar, Kabupaten Agam.

Toko kecil tempat ia merajut mimpi keluarga kini sudah hangus terbakar bersama dengan perkakas yang ia miliki, membuatnya harus terus berjuang menghadapi segalanya. Meski begitu, kepada sudutpayakumbuh.com ia tetap menebar senyum, meski sesekali guratan kesedihan masih tampak di wajahnya.

Di balik raut kesedihan itu, ia tetap berbangga menyampaikan bahwa anaknya tengah berkuliah di Mesir, tepatnya di Al-Azhar University, Kairo.

“Anak ambo di Mesir kuliah, kini semester tigo, dan iko lah mato pancarian awak nyo,” ucapnya.

Ia melanjutkan bahwa dirinya sudah lama menekuni profesi sebagai tukang sol sepatu.

“Alah sajak tahun 1995, dan anak ambo ampek urang,” katanya, saat diwawancarai SudutPayakumbuh.com, Selasa 16 September 2025.

Satu hal besar yang dapat dijadikan pelajaran darinya ialah selalu tersenyum dalam menghadapi beban hidup. Ia tidak larut dalam keadaan, tidak pula menyalahkan takdir, melainkan memilih untuk tetap bersemangat.

Ia berkata baru saja mendapat seorang pelanggan yang disebutnya sebagai pecah telur. Padahal, saat itu hari sudah beranjak sore, namun ia masih bisa menutup kalimat dengan ucapan syukur:

“Alhamdulillah,” ujarnya bersyukur.

Kini ia membuat lapak kecil di depan toko kontrakan yang telah hangus tersebut. “Iyo alah saminggu di siko, kalau bukak jam 9, pulang satangah 5 sampai di rumah pas Maghrib baitu biasonyo,” katanya.

Ketika ditanya soal reaksinya saat pertama kali mengetahui tokonya terbakar, ia mengisahkan, “Nan mangabaan waktu itu adiak, dari pasa ko nyo menelfon ka ambo waktu itu jam satangah 6, api lah hiduik di kadai, Ndak Ado nan bisa di salamaik an.” kata pria yang akrab disapa Pak Ir itu.