Payakumbuh — Di tengah meningkatnya kebutuhan akan layanan makanan bergizi yang aman, Pemerintah Kota Payakumbuh memperkuat standar higiene dan sanitasi di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Langkah ini dipandang sebagai fondasi penting untuk memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan sesuai prinsip keamanan pangan bagi puluhan ribu penerima manfaat.
Komitmen tersebut ditegaskan Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta saat menerima kunjungan Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) dan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) di Aula Ngalau Indah, Jumat (14/11/2025). Kunjungan ini memberikan dukungan teknis sekaligus memperkuat implementasi Aksi Nyata Laik Higiene Sanitasi (LHS) di lapangan.
“Melalui aksi ini, kita tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya higiene dan sanitasi, tetapi juga menumbuhkan budaya hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat,” ujar Wako Zulmaeta.
Ia menegaskan bahwa standar LHS bukan sekadar formalitas, melainkan instrumen penting untuk memastikan seluruh makanan yang disajikan SPPG aman dari kontaminasi dan diolah sesuai standar kebersihan. Aspek keamanan pangan, lanjutnya, tidak dapat dipisahkan dari upaya peningkatan status gizi anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Saat ini terdapat 14 SPPG beroperasi di Kota Payakumbuh yang melayani 44.347 jiwa. Dua di antaranya telah memperoleh Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), yaitu Yayasan Badunsanak Anugerah Barokah (Koto Baru) dan Yayasan Nurul Huda (Kapalo Koto Ampangan). Sebanyak 12 SPPG lainnya tengah menjalani proses penilaian.
Zulmaeta menegaskan sertifikat tersebut tidak boleh dianggap sebagai simbol semata, tetapi harus diterapkan sepenuhnya dalam praktik penyelenggaraan layanan harian SPPG.
Selain memperketat aspek higiene, Pemko Payakumbuh juga memberi perhatian pada pengelolaan limbah SPPG. Limbah makanan diolah menjadi pakan ternak, makanan magot, serta pupuk organik yang dimanfaatkan kelompok Dasawisma. Sementara minyak jelantah disalurkan ke pengepul untuk didaur ulang.
“Alhamdulillah, Program MBG di Payakumbuh telah memberi dampak positif, mulai dari meningkatnya gizi dan ekonomi masyarakat hingga kehadiran, konsentrasi, serta prestasi belajar siswa,” ujar Zulmaeta.
Ia menambahkan, keberhasilan program tersebut tidak lepas dari pembinaan rutin Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kolaborasi lintas sektor yang terus diperkuat agar pelaksanaannya berkelanjutan dan semakin berkualitas.
Kegiatan itu turut dihadiri Asisten I Nofriwandi, kepala OPD terkait, Ketua AKKOPSI dan HAKLI, Wakil Regional BGN Sumbar, Koordinator Wilayah BGN Payakumbuh, serta Ketua Yayasan dan Kepala SPPG se-Kota Payakumbuh.
