Categories Warta

Asrul Dt. Kodo Terima Anugerah Maestro Seni Tradisi ‘Sijobang’ 2022

Asrul Dt. Kodo, lelaki kelahiran Sungai Talang Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota terima Anugerah Kebudayaan Indonesia Kategori Maestro Seni Tradisi (Sijobang) yang diserahkan langsung oleh Hilmar Farid selaku Dirjenbud.

Asrul Dt. Kodo menerima anugerah tersebut di Gedung A Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Jakarta pada Jumar 9 Desember 2022 lalu.

Pegiat Budaya Kabupaten Lima Puluh Kota Roby Satria mengatakan pada Malam Anugerah Kebudayaan Indonesia diserahkan Anugerah Kebudayaan Indonesia kepada para penerima dengan kategori pelopor dan pembaru, kategori maestro seni tradisi, kategori pelestari, kategori anak/ remaja, kategori lembaga, kategori media serta kategori gelar dan tanda kehormatan dari presiden RI.

Asrul Dt. Kodo foto bersama Gubernur Sumbar
Asrul Dt. Kodo foto bersama Gubernur Sumbar

“Pada malam apresiasi itu juga diserahkan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) yang mana seni tradisi Sijobang juga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun 2022,” ujar Roby Satria.

Ia menjelaskan untuk sertifikat WBTBI langsung diterima oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah yang juga juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dan jajaran, Kepala Dinas Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III dan jajarannya, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lima Puluh Kota.

Sementara itu, Asrul Dt. Kodo mengatakan sudah memainkan seni tradisi sejak berumur 20 tahunan ke berbagai tempat, mulai dari acara syukuran, hari-hari besar, hingga, akhir-akhir ini ke festival-festival kebudayaan.

“Kesenian ini diwarisi dari seorang guru dan basijobang adalah hidup dan mati saya dan kalau jadi seorang peneliti, maka basjiobang adalah objek penelitian seumur hidup saya,” katanya.

Ia menambahkan bahwa usianya telah menginjak 70 tapi hingga kini belum ada pewaris baru seniman Basijobang.

“Basijobang juga merupakan salah satu objek penelitian akademik yang cukup diminati dan terakhir sebelum ini saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Kebudayaan Sumatera Barat kategori Pelestari Seni tradisi Sijobang tahun 2022 ini,” ujarnya usai tampil di Payakumbuh Poetry Festival 2022 bebeeapa waktu lalu.

Asrul Dt. Kodo foto bersama Kadisbud Sumbar
Asrul Dt. Kodo foto bersama Kadisbud Sumbar

Secara terpisah, Roby Satria menambahkan bahwa Sijobang, konon berasal dari gelar Anggun Nan Tongga, yaitu Magek Sijobang.

“Kata kerja bahasa minang ‘ba’ kemudian ditambahkan hingga ia menjadi basijobang, menguatkan kesan bahwa ia adalah suatu permainan atau pertunjukan,” katanya.

Masih menurut Roby, sejauh yang telah ditelitinya basijobang hanya berkembang di Lima Puluh Kota dan memang dirancang untuk mengakomodasi Kaba Anggun nan Tongga.

“Beberapa sumber menyebut bahwa dalam basijobang juga diceritakan Kaba (cerita rakyat) selain Anggun Nan Tongga, namun sejauh yang saya temukan, basijobang memang khusus untuk Kaba Anggun nan Tongga,” ujarnya.

Namun itu tidak menutup kemungkinan bahwa ada banyak model dan penamaan pertunjukan tradisi lisan sejenis basijobang dengan beragam isi cerita yang pernah hidup di Minangkabau.

Roby mengatakan warga Payakumbuh dan Lima Puluh Kota sewajarnya berterimakasih pada Asrul Dt Kodo karena berkat dedikasinya, sijobang masih hidup hingga kini sebagai salah satu keragaman budaya.

Kemudian dikatakan Roby, satu pertanyaan saat ngobrol-ngobrol usai mentas, terasa demikian memilukan

“Umur siapa yang tahu, kalau saya tak ada, siapa lagi yang akan basijobang?,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *