Bertambah 2, Kasus Positif COVID-19 di Payakumbuh Jadi 11

PAYAKUMBUH , SUDUT PAYAKUMBUH –
Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Payakumbuh kembali umumkan adanya penambahan kasus positif COVID-19 dalam video conference bersama awak media, Rabu 6 Mei 2020. Hal ini disampaikan oleh Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz didampingi Sekdako Payakumbuh Rida Ananda dan Kadiskes Payakumbuh dr. Bakhrizal.

Erwin Yunaz mengatakan penambahan 2 kasus positif ini membuat Kota Payakumbuh tercatat sebanyak 11 kasus COVID-19. Hingga hari ini, sebanyak 161 sampel telah dilakukan pemeriksaan oleh Pemko Payakumbuh .

“Hari ini ada tambahan dua orang positif, berdasarkan hasil pemeriksaan tracking masih 1 cluster dari 161 sampel swab dari cluster pasien positif pertama H. EM (65 tahun),” kata Wakil Wali Kota Payakumbuh .

Also Read:

Dharma Wanita Persatuan Payakumbuh Gelar Gerak Jalan Sehat

Dua pasien positif tersebut adalah MI (28 tahun) berjenis kelamin laki-laki yang bekerja di Toko Yen Plastik. Kemudian yang kedua adalah WM (68 tahun) berjenis kelamin perempuan yang pernah kontak dengan pasien DI di Toko Wan Susila Baru dan juga tinggal satu komplek di Kecamatan Payakumbuh Selatan.

Sementara itu, Kadiskes dr. Bakhrizal menjelaskan bahwa pasien WM diisolasi mandiri di rumahnya. Sedangkan pasien MI diisolasi di Balai Inseminasi Buatan (BIB) atau tempat karantina yang telah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Sumbar di Kota Payakumbuh .

Also Read:

Peringati HUT RI Ke-78, Kota Payakumbuh Hadirkan Pawai Alegoris

“MI dikarantina di tempat yang telah kita siapkan di BIB karena yang bersangkutan memiliki bayi. Kemudian kami juga menginformasikan bahwa kasus Payakumbuh yang sudah pindah ke Agam ternyata hasil tes anak-anak yang bersangkutan juga positif,” kata Kadiskes Payakumbuh .

Menurutnya, dengan kondisi tersebut dikatakannya sudah ada beberapa tingkatan penyebaran sejak kasus positif pertama ditemukan.

Also Read:

Jelang Pemilu 2024, Ratusan WBP Lapas Kelas IIB Tanjung Pati Terdaftar Jadi DPT

Also Read:

Festival Keragaman Kopi Berlangsung di Agamjua, Supardi: Kopi Bisa Mengubah Sejarah