Categories Warta

Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di Kota Payakumbuh Tembus 80 Kasus, Ini Hewan yang Perlu Diwaspadai

Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh melaporkan bahwa dari periode Januari hingga Mei 2023 ditemukan kasus Gigitan Hewan Penular Rabies atau kasus GHPR sebanyak 80 kasus gigitan.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Wawan Sofianto dan menuyebutkan secara sumber hewan penggigitnya didominasi oleh kucing sebanyak 47 gigitan, anjing 25 gigitan, dan monyet atau kera 5 gigitan.

“Dari 80 kasus tersebut dan 3 sumber hewan penggigit yang tadi itu setelah kita tes hanya 2 ekor hewan yang terkonfirmasi positif dan untuk kasus positif kepada manusia tidak ada,” kata Wawan kepada sudutpayakumbuh.com di ruangan kerja Kantor Dinkes Payakumbuh pada Jumat 7 Juli 2023.

Ia juga menjelaskan untuk penanganan pertama yang harus dilakukan terhadap manusia yang digigit oleh hewan-hewan sumber penyebab penularan rabies yaitu segera melakukan pencucian luka, pencucian luka itu dilaksanakan selama 15 menit dengan  menggunakan air mengalir serta dicuci dengan sabun dan setelah lima belas menit langusng diberikan antiseptik,.

“Apabila masyarakat bisa melakukan itu sendiri silahkan lakukan, tapi  kalau tidak bawa ke Pusat Layanan Kesehatan terdekat, apakah itu Puskesmas dan lainnya,” ujarnya.

Lebih lanjut Wawan menjelaskan setelah itu nantinya akan dilakukan pemantauan terhadap hewan tersebuet apakah memiliki  rabbies dengan tanda-tanda yang  ada dan terhadap manusianya akan dilakukan  pemberian vaksin.

“Jadi ada namanya vaksin anti rabies yang kita sediakan di Dinkes, dimana kita memberikan vaksin itu sebanyak 61 dari 80 kasus tadi dan di luar itu kita ada memberikan serum anti rabies bagi tujuh kasus,” kata Wawan.

Wawan pun mengimbau kepada seluruh masyarakat Payakumbuh untuk pertama sekali waspada apabila bepergian atau keluar rumah dan jangan berkontak langsung atau menghindari yang berkontak dengan hewan-hewan yang berkeliaran di jalanan atau luar rumah.

“Kemudian masyarakat tentu menjaga hewan peliharaannya jangan sampai lepas dan menggangu masyarakat serta jangan sampai menjadi sumber penularan rabies sehingga dengan penanganan rabies ini tidak hanya stakeholder Dinkes tentu kita juga bekerja sama dengan Dinas Pertanian yang mengurusi masalah peternakan serta bagaimana hewan-hewan peliharaan tersebut juga diberikan vaksin dan pemeriksaan kesehatan,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *