Kuota Haji tahun 2023 kembali normal, hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Payakumbuh H. Joben melalui Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Sri Yusnita.
Sri Yusnita mengatakan sebelumnya untuk kuota haji 2022, Arab Saudi membuka peluang untuk jamaah haji sebanyak 1 juta orang sedunia dan dari 1 juta orang itu untuk Indonesia memperoleh 100 ribu orang dan untuk 2023 terjadi pelonjakan.
“Kuota haji tahun ini kembali ke kuota normal yaitu 221 ribu orang, berarti kalau yang kemarin itu kuotanya 46 persen maka tahun ini kembali ke kuota normal,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa untuk 2022 kemarin disamping pengurangan kuota haji, juga dibatasi usianya 65 tahun, kalau sekarang sudah diumumkan kuota kita kembali normal dan tidak ada pembatasan usia,” kata Sri saat ditemui sudutpayakumbuh.com di ruangannya pada Kamis, 19 Januari 2023.
Sri Yusnita juga mengatakan di 2022 kuota haji Provinsi Sumbar yang berangkat haji berjumlah 2.093 orang dan khusus Payakumbuh berjumlah 126 orang yang diberangkatkan haji.
“Untuk 2023 masih menunggu kuota haji 2023 dari provinsi karena porsi haji itu bukan berdasarkan kab/kota tapi provinsi, misalnya dari porsi sekian ke sekian nanti kab/kota mencari baru didapati dari porsi yang sudah ditentukan,” katanya.
Menurutnya setelah penghitungan tersebut, baru bisa lihat berapa jamaah haji atau kuota haji per kabupaten dan kota.
“Jadi brapa kuota haji provinsi itu yang sedang kita tunggu. Mudah-mudahan tidak terlalu lama karena jamaah haji pun sudah menunggu pengumuman,” ujarnya.
Sementara itu, Sri juga menyampaikan beberapa persyaratan keberangkatan haji seperti menyerahkan KTP berdasarkan domisili asal dan karena haji itu minimal pendaftarannya usia 12 tahun.
“Sedangkan anak-anak usia segitu belum memiliki KTP jadi menyerahkan akte kelahiran, selanjutnya ada surat keterangan kesehatan yang dilengkapi golongan darah dan bukti setor di BPS BPIH tentang syarat pendaftaran haji sebesar Rp25 juta,” kata Sri Yusnita
Setelah itu dikatakannya baru bisa didaftarkan dan dengan siskohatnya baru setelah mendaftar maka pihak Kemenag akan melapor untuk mendapatka nomor porsi.
“Kalau hari ini estimasi keberangkatan kita perkirakan keberangkatan jamaah haji itu 25 tahun yang akan datang karena kita kembali ke normal. Tapi kalau seandainya untuk keberangkatan jamaah sekarang yang dilihat melalui di aplikasi jamaah haji pintar maka estimasi keberangkatannya itu jauh sampai 45 tahun,” ujarnya.
Pihaknya mengatakan kalau ingin memastikan kapan waktu keberangkatan, bisa dilihat juga di app selain datang langsung ke Kemenag untuk memastikan secara manual.