Categories Warta

Peduli Tragedi Kanjuruhan, Polres Kota Payakumbuh Gelar Doa Bersama dan Tahlilan

SudutPayakumbuh – Tragedi Kanjuruhan pecah di Malang usai laga antara Arema Malang dengan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 lalu yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang.

Menanggapi Tragedi Kanjuruhan tersebut, Kepolisian Resor Payakumbuh gelar doa bersama dan tahlilan untuk mendoakan korban meninggal dunia di Malang, Jawa Timur yang menewaskan 131 orang.

Doa bersama untuk Tragedi Kanjuruhan ini dihadiri oleh personel Polisi Payakumbuh, beberapa tamu dan komunitas ini rutin dilakukan selama empat hari berturut-turut di Masjid Nur Ikhlas Polres Payakumbuh,  dimulai pada Selasa 4 Oktober dan berakhir  Jumat 7 Oktober 2022.

Jelang berakhirnya perinatal Tragedi Kanjuruhan ini, juga dihadirkan Ustaz Agung untuk  memberikan siraman rohani kepada jamaah yang datang. Ia menyampaikan bagaimana penting dan manfaat berzikir serta duduk di majelis ilmu.

Jamaah Doa Bersama dan Tahlilan Dalam Rangka Mengenang Tragedi Kanjuruhan
Jamaah Doa Bersama dan Tahlilan Dalam Rangka Mengenang Tragedi Kanjuruhan

“Manfaat duduk di majelis zikir dan majelis ilmu adalah kita akan mendapatkan ketenangan hati, dinaungi oleh malaikat Allah SWT, dan Allah SWT akan menyebut nama kita disisinya, maka dari itu kita harus memperbanyak zikir karena sebaik-baiknya zikir adalah Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar, ” katanya.

Salah satu Pegiat Komunitas Sepak Bola Payakumbuh, Irwanto mengatakan turut berduka atas Tragedi Kanjuruhan di Stadion Kanjuruhan, menurutnya untuk saat ini perkembangan dunia sepak bola Indonesia sudah semakin berkembang.

“Cuma Tragedi Kanjuruhan kemarin itu kita melihat itu fanatisme yang berlebih, kalau dapat nanti penonton-penonton janganlah seperti itu,  saya berharap di masa yang akan datang tidak ada lagi kejadian seperti ini. Dan terimakasih juga kepada kepolisian yang sudah mengundang kami semoga kepolisian nantinya lebih solid lagi,“ ujarnya

Senada dengan hal tersebut, Zulfany Fadhilla Rizqi yang merupakan calon Siswa Polwan Gelombang I tahun 2023 sekaligus jamaah yang mengikuti doa bersama mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bagus diadakan, karena doa bersama adalah bentuk solidaritas kepada Tragedi Kanjuruhan di Malang.

“Soalnya kita kan sesama manusia juga harus  mendoakaan teman-teman kita  yang gugur dalam Tagedi Kanjuruhan atau kejadian di Malang karena ini bersifat kemanusiaan, kalau biasanya kita pengajian dan doa bersama, pernah waktu itu kami para Jasis melakukan  tadarus juga,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *