Pernah ke Bukit Batu Manda? Inilah Penampakan Terbaru Objek Wisata Lima Puluh Kota

Bukit yang memiliki 137 anak tangga untuk menaikinya itu terlihat jelas dari kejauhan saat perjalanan memasuki lokasi tempat objek wisata yang berada di Nagari Sungai Talang, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Minggu pagi 8 Januari 2023 sekitar pukul 07.46 WIB saya dan kak Kessa Folingga mengendarai motor dari Payakumbuh, terkait rute perjalanan tidak terlalu sulit untuk mencarinya karena kami pernah datang ke Bukit Batu Manda tapi untuk simpang masuknya saat itu kami agak sedikit lupa sehingga harus bertanya kepada warga sekitar.

Setelah menemukan jalan masuk simpangnya, tepat pukul 08.32 WIB kami sampai di lokasi. Tanpa pikir panjang motor diparkirkan di tempat yang sudah diarahkan, saat itu yang datang bukan hanya belasan orang tapi puluhan orang, jadi cukup banyak kendaraan roda dua dan beberapa roda tiga terparkir di area depan pohon bambu.

Also Read:

Air Terjun Sarasah Barasok | Air Terjun di Atas Kuburan Candi

Akhirnya kami perlahan-lahan naik anak tangga tersebut, “Kita hitung ya berapa banyak anak tangganya,” kata Kak Kessa,

Tidak butuh waktu untuk mengingat hitungan anak tangga yang terbuat dari aspal beton berwarna abu-abu itu, karena ditiap pijakan dengan kelipatan sepuluh sudah diberi nomor seperti 10, 20, 30, 40, 50, dan seterusnya. Meski baru awal untuk naik, saya sudah kelelahan di pijakan 30 dan sering banyak berhentinya.

Also Read:

Sarasah Barasok, Objek Wisata Teresembunyi Penuh Tantangan

Meski begitu keindahannya benar-benar sudah mulai terlihat. Tepat di pijakan nomor 100 saya terdiam sambil mengatur napas pelan-pelan, bagaimana tidak?

Pagi itu awan menyelimuti separuh dari sisi gunung yang sekelilingnya tumbuh pepohonan besar yang berjajar termasuk pohon kelapa dengan barisannya yang rapi.

Also Read:

Peternakan Padang Mengatas ala New Zeland-nya Indonesia

Naik dan naik terus akhirnya kami berdua sampai di pijakan 137 yang keindahan alamnya terbayar sepadan dengan proses naik anak tangga yang begitu melelahkan.

Di sinilah orang-orang yang berkunjung beristirahat, sebut saja posko pertama. Sudah ada warung di posko ini yang menyediakan beberapa cemilan, mie instan, dan minuman hangat. Tak hanya itu, dibagian bukit yang menjorok ke bawah juga terdapat warung.

Also Read:

Puncak Marajo menjadi tujuan utama wisatawan di Payakumbuh

Di posko pertama banyak keluarga, anak-anak, dan beberapa kelompok orang yang mengabadikan momentnya.

Termasuk kami berdua yang saling mengambil gambar, dengan perut yang masih menahan lapar kami akhirnya melanjutkan perjalanan ke posko kedua yang kondisi jalannya sudah tidak ada anak tangga.

Also Read:

Air Hilang, Sebutan Lain Air Terjun Lubuak Bulan

Hanya jalanan tanah setapak yang kanan kirinya rumput ilalang dan pepohonan di dalam jurang. Kemudian kami juga melewati track menanjak, dari posko pertama ke posko kedua tidak terlalu jauh sehingga kami sampai dengan cepat.

Di posko kedua keindahan alamnya benar-benar semakin terlihat jelas dan menarik, sangat mirip lukisan orang-orang di dalam kanvas. Ada genangan air besar seperti waduk buatan atau sungai, lalu dari arah jauh juga nampak satu pohon berdiri di atas bukit dan beberapa perumahan warga.

Also Read:

Indahnya Bendungan Embung Baboy di Situjuah, Kabupaten Limapuluh Kota

Cukup lama kami berdiam dan sesekali ngobrol sambil melihat sekeliling di posko kedua ini, memandangi orang yang turun naik menuju track posko ketiga Batu Manda.

Akhirnya kami memutuskan untuk berhenti di posko kedua dan tidak melanjutkan ke posko tiga tempat Bukit Batu Manda berada karena cukup banyak orang yang naik ke atas sana, apalagi tanjakannya cukup tajam ke atas. Kalaupun akan naik ke atas batu tersebut, seluruh keindahan Nagari Sungai Talang ini akan terlihat. Dipastikan lebih indah.

Also Read:

Pesona Tersembunyi Sarasah Murai

Sekitar pukul 09.28 WIB kami turun kembali ke bawah dengan mengandalkan jalur anak tangga. Mungkin sedikit menyarankan kepada pengelola supaya orang-orang yang berkunjung tidak keliru dengan alamat lokasi objek wisata ini, sebaiknya diberikan petunjuk jalan ditiap simpang masuk supaya bisa jelas dan tidak nyasar, kemudian terkait area parkir ditunjuk satu penjaga untuk mengamankan kendaraan yang dibawa pengunjung agar lebih tertib. Begitulah kira-kira perjalanan kami menuju Bukit Batu Manda.

Also Read:

Buper Guak Lago, Pesona Negeri di Atas Awan