Categories Warta

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lima Puluh Kota umumkan pasien positif PERTAMA di Lima Puluh Kota.

Payakumbuh, SUDUTPAYAKUMBUH

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lima Puluh Kota umumkan kasus positif pertama, Sabtu 9 Mei 2020. Kasus perdana tersebut dijelaskan masih satu klaster dengan kasus yang terjadi di Kota Payakumbuh.

Kepala Dinas Kesehatan Tien Septino mengatakan pasien perdana tersebut berinisial Y dan merupakan pegawai pasien positif kelima di Kota Payakumbuh di Pasar Payakumbuh yaitu DI. Ia menjelaskan warga Lima Puluh Kota ini beralamat di Nagari Mangilang Kecamatan Pangkalan Koto Baru.

“Kasus terkonfirmasi COVID-19 merupakan hasil pemeriksaan sample swab terhadap sebanyak 14 orang yang baru diperoleh dari Laboratorium Biomedik (Riset Terpadu) Pusat Diagnostik Dan Riset Penyakit infeksi Universitas Andalas, dengan kesimpulan terdapat 1 orang warga Kabupaten Lima Puluh Kota terkonfirmasi positif,” kata Tien Septino didampingi Kalaksa BPBD Joni Amir dan Kadiskominfo Feri Cova.

Tien Septino menambahkan tes swab yang dilakukan terhadap Y dilakukan pada Selasa 5 Mei 2020. Hasil pelacakan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mendapatkan informasi bahwa riwayat perjalanan ke Payakumbuh pada tanggal 21 April 2020 lalu.

“Kemudian dilakukan pelacakan pada tanggal 4 Mei 2020 sesuai dengan hasil tracking kasus positif Kota Payakumbuh yaitu DI, maka pada tanggal 5 Mei 2020 yang bersangkutan (Y) di swab di RSUD Achmad Darwis Suliki dan kondisi kesehatan yang bersangkutan secara umum baik serta tidak ada gejala penyakit,” ujar Kadiskes Lima Puluh Kota .

Kemudian, pihaknya memberlakukan karantina mandiri kepada yang bersangkutan dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG). Menurut waktunya, karantina tersebut akan berakhir pada Senin 18 Mei 2020 mendatang.

“Selain satu positif COVID-19, satu pasien di antara 14 sampel yang dikirim pada tanggal 5 Mei 2020 RSUD Suliki dengan inisial E dengan hasil Inconclusive dan akan dilakukan pemeriksaan ulang. Sedangkan 12 sampel lainnya dinyatakan negatif,” kata Tien Septino.

Sementara itu, Joni Amir menambahkan bahwa sesuai dengan gambaran data tersebut dapat diyakini bahwa kasus tersebut merupakan kasus transmisi lokal. Sebab kasus tersebut masih berhubungan dan berkaitan erat pada klaster di Kota Payakumbuh.

“Untuk itu tim kami saat ini akan terus bekerja secara optimal dan akan melakukan proses kontak tracking terhadap semua orang yang ditenggarai telah kontak dengan kasus tersebut guna mengungkap perkembangan kasusnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *