Wahyu, Bocah Pemusik Terbaik Nasional Asal Taeh Baruah


Mampu Bawakan 8 Alat Musik Daerah di FNM 2016



SudutPayakumbuh.com – Raut kegembiraan terpancar di wajah Wahyu Ferdian (12), saat namanya dipanggil oleh protokoler humas untuk berdiri di depan barisan ribuan ASN peserta apel akbar, usai peringatan hari Otonomi Daerah di GOR Singa Harau, Sarilamak, Senin (25/4). Ya, dia adalah pemenang lomba kategori pemain musik terbaik nasional 2016 ini. 

Bocah laki-laki asal Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh yang masih duduk di bangku kelas VI SD ini dinobatkan sebagai juara pertama dalam kategori pemain alat musik terbaik, dalam ajang Festival Nasional Music (FNM) 2016 yang digelar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Patigi, Mautong, Sulawesi Utara, 22-23 April 2016 lalu. 

Mengenakan pakaian sekolah merah-putih, Wahyu tampak girang alang-kepalang. Senyumnya yang lebar terus sumringah ke setiap anggota protokoler yang berdiri di depannya. Begitu berdiri di depan bersama para tokoh berprestasi lainnya, Wahyu yang bersekolah di SDN 01 Taeh, itu pun diberikan penghargaan. 

Penghargaan berupa plakat daerah diserahkan langsung oleh Wakil Bupati, Ferizal Ridwan di hadapan Sekdakab Yendri Tomas dan Ketua Sanggar Bahana Nada Murni dari Gugus II, Kecamatan Payakumbuh, Eldarefni. Plakat itu, merupakan penghargaan kedua yang diterima putra pasangan suami istri Zefriendi dan Linda Efrita ini, setelah ia diumumkan sebagai juara di Patigi. 

Menurut ketua sanggar Bahana Nada Murni, Eldarefni, prestasi gemilang Wahyu, yang berhasil menyabet juara terbaik musik nasional, tidak terlepas dari kerja keras banyak pihak. Group Musik Gugus II Payakumbuh, katanya, sebelumnya diminta oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumbar melalui surat bernomor; 283/557/Kebud-2016. 

Dalam surat itu, Sanggar Bahana Nada Murni dari Gugus II, ditunjuk mewakili Sumbar. Mendapat mandat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumbar, Kepala Sekolah SD N 06 Taeh Baruah itu langsung bertolak ke Sulawesi Utara. Ia pun memboyong serta para anak asuhnya, didampingi para pengurus lain, diantaranya Joni Muda (pelatih), Toni Ismaldi (penata artistik), Dana Barani (penata rias dan busana). 

“Selain Wahyu, sebenarnya ada lima anak sanggar musik lainnya yang ikut serta mewakili Sumbar mengikuti ajang nasional ini. Mereka antara lain, Nurhafizal, Rendi Febrian, Dita Anggraini, Elsa Adrianti dan Widia Rahma Suci, yang berasal dari sejumlah perwakilan sekolah SD di Kecamatan Payakumbuh,” kata Eldarefni.  

Menurutnya, ajang FNM 2016 yang digelar Kemendikbud, memiliki tiga kategori lomba, meliputi kategori pemain musik terbaik, penata musik terbaik, serta penampilan musik terbaik. Adapun, Wahyu berhasil menang pada kategori pemain musik terbaik, setelah ia sukses menampilkan permainan musiknya, memakai 8 alat musik daerah.

Alat musik daerah Minang yang dibawakan Wahyu, antara lain talempong, bansi, tasa, simbel, gendang, talempong melodi, talempong akor dan tontong. Pada festival tersebut, gugus II mengangkat tema berjudul ‘Mandapek’. Mandapek, katanya, merupakan bahasa daerah yang berarti beruntung. 

“Lawannya adalah kehilangan, baik kehilangan berupa materi, maupun yang bukan materi seperti kepercayaan, harga diri dan lain-lain. Alhamdulillah, Sumbar yang diwakili oleh sanggar kami, dengan pemain musik terbaik atas nama Wahyu Ferdian, mampu memperoleh juara. Prestasi ini akan terus kami pertahankan,” katanya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *