Sudut Payakumbuh – Pasar Seni Payakumbuh yang berlangsung di Medan Nan Bapaneh Ngalau Indah dibuka hari ini, Rabu 15 Juni 2022.
Iven ini akan berlangsung selama 3 hari kedepan, dari tanggal 15 Juni 2022 hingga 17 Juni 2022 yang dimulai dari jam 14.00 WIB sampai 22.00 WIB.
Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat Hendri Fauzan mengatakan di Pasar Seni Payakumbuh nantinya pengunjung akan disuguhi pameran ragam seni kuliner tradisional, dimana sekitar 20 jenis kuliner traidisional dari penjuru Minangkabau bakal dipamerkan di standnya masing-masing.
“Tidak hanya pameran kuliner tradisional, di sini juga akan ditampilkan seni pertunjukan tradisi yang berhubungan dengan ketahanan pangan dalam kebudayaan Minangkabau, seperti pertunjukan Randai dan Ratok Suayan,” ujarnya.
Menurutnya, di sebagian stand nantinya pengunjung juga bahkan bisa melihat langsung proses pembuatan kuliner-kuliner tradisional, termasuk ritual-ritual sebelum memasak kuliner tersebut.
“Pasar Seni Payakumbuh diadakan oleh UPTD Taman Budaya Sumatera Barat dengan inisiasi dari Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Supardi yang bertujuan untuk mempromosikan kekayaan kuliner tradisional Minangkabau dengan segala potensinya, terutama yang berhubungan dengan ketahanan pangan,” katanya.
Ia menambahkan bahwa acara ini difasilitasi oleh UPTD Tambud Sumbar untuk lebih mengenalkan lagi kekayaan kuliner kita sehingga kegiatan ini dapat menjadi sarana edukasi soal nilai-nilai ketahanan pangan yang ada pada kuliner-kuliner tersebut.
“Ketahahan pangan merupakan salah satu isu penting yang tengah mendapat perhatian di nasional maupun internasional, terutama di masa-masa pandemi, ketahan pangan mendapat perhatian lebih dan beberapa pihak, kemudian mencoba menggali lebih jauh konsep-konsep ketahanan pangan yang dimiliki oleh kebudayaan lokal, termasuk Minangkabau,” katanya.
Hendri Fauzan juga mengatakan bahwa UPTD Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat berkomitmen akan terus mendukung dan menfasilitasi kegiatan-kegiatan seperti ini serta berharap semua stakeholder terus ikut berpartisipasi untuk ke depannya.
“Kita akan terus dukung dan fasilitasi serta perlu terus berkolobarasi sebagaimana ini adalah upaya kita bersama untuk kembali ke kearifan lokal dan kembali ke identitas budaya kita,” ujarnya.
Sementara itu, kurator Pasar Seni Payakumbuh Zuari Abdullah menjelaskan tradisi lokal dianggap bisa menjadi solusi atau sumber inspirasi untuk menghadapi ancaman krisis pangan di tingkat global saat ini.
“Minangkabau sendiri memiliki konsep ketahan pangan sendiri yang tampak dari tata letak Rumah Gadang, sebagaimana yang tergambar pada arsitektur rumah gadang dengan segala kelengkapan yang sejak dari konsep bangunan dengan berbagai kajian yang sesuai dengan kondisi lingkungan, unsur seni dengan segala hiasan dan keindahan, berkaitan dengan ketahanan pangan,” ujar Zuari.